Lembayung Senja

Sore itu, tak terasa tapi dapat dirasa ketika akhirnya kutiba di titik awal perjalanan pulang menuju hangatnya pelukan bunda. Kupijakkan kaki di bangunan Kertawangunan - Kuningan, tempat rehatnya para supir bis tuk menunggu para manusia yang dikejar waktu. Sembari menunggu sang supir bis yang kan mengantarku ke tanah feodal berselimut kata istimewa, kunikmati lembayung senja bersama Kang Mumu, dua cangkir kopi, dan beberapa batang tembakau bakar. Saat senja, saat senja memanjakan diri kami. Seiring itu pula, pintu diskusi yang hangat terbuka lebar. Lepaskanlah apa yang kau rasa Jingga menyala warna langitnya Saat senja, saat senja memanjakan kita Duduk bersama diskusi rasa Saat senja, saat senja bertukar cerita Fourtwnty – Diskusi Senja Diriku memang tak sepengalaman Kang Mumu dan Kang Mumu tak sepengalaman denganku. Namun setidaknya kami mencoba tuk tak menyalahkan keadaan. Namun setidaknya kami mendapatkan pembelajaran penting untuk selalu mencoba berjuang me...